HIS NAME.... RUKI!




"ma,mama.........." dua anak kecil laki-laki memanggil ibunya.
 aku membalikan badan dan tersenyum. ya,keduanya adalah anakku,si kembar berumur 12 tahun,rukia dan rico. mereka adalah memori masa laluku. masa lalu yang indah dan penuh kebahagiaan.
memori tentang seseorang. Ruki,namanya selalu membuat jantungku berdetak kencang. Ruki,lelaki yang ku cinta. Ruki, lelaki yang memberikanku sepasang anak kembar nan rupawan ini.

Namaku sakura,cukup lama sudah aku mengenal ruki. kekasih pertamaku,cinta pertamaku. ayah dari anak-anakku ini,yang untuk beberapa saat tidak mengetahui tentang keduanya,karena kami sempat berpisah untuk waktu yang cukup lama. well,akan kuceritakan kisahku,semua terjadi beberapa tahun yang lalu.
**********
"Sakuraaa........?" seru aoi sambil memelukku.
aku tertawa,"aoi-kun,lepas!"
"ikut aku,ku perkenalkan kau dengan teman-teman satu bandku." aoi menarikku ke sebuah arah.
sekali lagi aku tertawa dan mengikutinya.
kami sampai di sebuah studio musik yang cukup besar,ada empat laki-laki yang kami temui di ruang rekaman,tapi ada satu yang agak memisah,dia pendek,gaya rambutnya sangat stylish,dan dia mempunyai mata yang kuakui cukup meluluhkan,aku seperti melihat api di belakang kedua bola matanya. "what a fairy eyes." fikirku.,
aoi berdiri di depan mereka,"kawan-kawan,perkenalkan sepupu favoritku,sakura!" aoi merangkul pundakku. "sakura-chan,perkenalkan,Reita,bassist kita,uruha, 'another guitarist,lalu,Kai,drummer baru kita. dan terakhir, pendek tapi luar biasa,vokalis kita,Ruki." canda aoi.
semuanya mengucapkan 'hi' dan 'hello' kecuali ruki. " what the hell with that guy?" fikirku lagi.
aku hanya mengangguk dan tersenyum.
aku duduk dan mencoba untuk tidak mengganggu mereka,saat kulihat mereka sedang bersiap-siap untuk memulai rekaman.
aku tersenyum bangga melihat sepupuku,aoi. tapi jika aku melihat ruki,aku seperti tidak di inginkan disini.
aku bangkit dari kursiku serta merta melangkah hendak keluar,namun terhenti begitu ruki mulai menyanyi. kata-kata dan suara yang keluar dari mulutnya seolah menyihirku,aku berbalik dan menatap ruki yang sedang menghayati lagu yang sedang ia nyanyikan. liriknya,suaranya,dan juga musik yang berpadu indah benar-benar menakjubkanku. sangat luar biasa,lagu yang sangat menyentuh dan sangat emosional,dinyanyikan ruki dengan sempurna. postur tubuh ruki yang pendek sangat tidak sepadan dengan suaranya yang luar biasa indah.
tanpa kusadari,aku mulai menyukainya,aku tidak peduli jika dia membenciku sekalipun.
"OMG,kalian semua hebat!" ku acungkankan kedua jempolku sesaat sesudah mereka selesai membawakan lagu mereka.
"thx,sakura-chan!" aoi memelukku lagi.
aku melepaskan pelukan aoi dan tertawa,
"ok,bagaimana kalau kalian aku traktir makan,kalian pasti lapar...."
semua bersorak kecuali Ruki.
"tidak apa-apa sakura-chan,dia memang seperti itu jika ada wanita cantik di sekelilingnya." sindir kai.
aku menunjukan muka 'uh-ehh?' sebelum kemudian ruki berkata dengan cepat," i-itu tidak benar."
aku mencoba tertawa mengikuti yang lainnya.
"ok,kita pergi jika kalian sudah selesai,aku tahu restoran yang menjual makanan lezat di sekitaran sini,"
semuanya melangkah keluar,tapi ruki berhenti sejenak sambil kemudian berbalik padaku,kini dia tepat di depanku. ia menatapku,
"aku tidak peduli siapa sepupumu,tapi aku tahu apa yang sedang kamu coba lakukan."
aku menatapnya tajam,tak peduli dengan hatiku yang sedikit agak kaget dengan sikapnya yang tiba-tiba itu. " aku tidak tahu apa-apa dengan apa yang kau pikirkan,tapi aku sayang sepupuku,dan aku tidak akan pernah menyakitinya. untuk orang macam kau,kau tidak pantas bicara seperti itu padaku. kau pikir kau sudah mengenal semua wanita dan dengan seenaknya menuduh yang bukan-bukan. aku sangat yakin,wanita-wanita yang pernah kamu kenal dulu adalah wanita rendahan yang mengubahmu fikiran menjadi sangat tidak rasional!"
aku berjalan melewatinya setelah sempat kulihat wajahnya memerah,bukan karena malu,entah lah, aku tak bisa membaca fikiran makhluk yang satu ini.
aku membaur bersama yang lainnya,tapi aoi ternyata memperhatikan ekspresi wajahku yang cuku mewakili kata,'PISSED OFF!'.
"Sakura-chan,,, ada apa?"aoi berjalan disampingku.
aku menggelengkan kepala dan bergumam,"hanya sebuah sergahan bodoh".
"Ruki seperti itu? oh... man, dia pasti sangat menyukaimu." reita tertawa diakhir kalimatnya.
Aku sedikit kaget mendengar apa yang reita katakan,"apa? wow,cara mendekati wanita yang hebat, mengganggu sekali," gerutuku.
tapi perkataanku malah membuat semuanya tertawa,"kau tahu? jika dia langsung berkata 'i like you',mungkin dia sudah mengganti namanya," aoi tertawa.
"mungkin?" kta ruki yang ada di belakang kami.
"well,ok,tapi ucapanmu benar2 sangat mengganggu,jika kau mentraktirku dan mau bersikap sedikit manis, besok jam 4 sore,aku akan memikirkan harus bertindak apa padamu."aku menatap ruki.
"ka-kau mengajakku keluar?" tanya ruki.
"bisa jadi?" jawabku singkat,kemudian berjalan mendahului mereka yang terperangah dengan ucapanku tadi.
"wah,aku belum pernah bertemu dengan wanita seberani dia,aoi,kau yakin dia orang jepang??"
canda uruha.
aoi menepuk kepala uruha,"of course she is! dia ada hubungan darah denganku."
 "good luck,ruki!" reita menepuk punggung sahabatnya itu.
                                  ********

waktu berlalu,aku dan ruki sudah sama-sama jatuh cinta,iya,kita saling mencintai.
ruki mencintaiku dengan semua kelebihan dan kekuranganku,begitu juga aku padanya. kami sering menghabiskan waktu bersama,membaca,menonton film. aku juga berusaha untuk selalu ada di belakang 'stage' saat ruki dan bandnya, the gazette sedang tampil. menjadi kebahagiaan tersindiri bagiku, melihat cintaku,melihat keluargaku memainkan musik dengan hati mereka. the gazette kini sudah menjadi band besar dan popular di jepang.
aku sudah menganggap mereka seperti keluargaku sendiri. uruha sebagai teman minum,reita kini jadi sahabat terbaikku,kai,dia lucu,dia selalu bisa membuatku tersenyum. aoi,ia adalah anggota keluarga yang sangat kusayang. dan ruki,dia sudah seperti suami bagiku,meskipun kami memang blum menikah.
**********
"sakura-chan?" ku lihat aoi setengah meloncat2 di tempatnya.
aku tertawa dan menghampirinya,"iya,aoi-kun?"
"lihat,aku menemukan kadal..."
dia menunjukan jarinya ke arah kadal itu.
"kadal? aku suka kadal,lucu sekali...."
"dia juga mungil,beri dia nama...."
kami berdua tertawa.
"eits,no way, aku tidak akan menamainya dengan nama kekasihku,"
"ahh,no fun!" aoi mencibir.
"what's no fun?" ruki muncul dari arah pintu depan apartemen aku dan aoi.
"dia tidak mau menamai kadal ini dengan nama uruha, sekarang aku bertemu denganmu....."
"hah? aku tidak mau namaku di pakai kadal itu," kata ruki cepat.
aku menertawai aoi,lalu berjalan menghampiri ruki,ku cium bibirnya dengan lembut.
dia tersenyum.
"sakura,ada yang ingin aku perbincangkankan dengan aoi,"
aku mengangguk setelah dia mencium keningku.
 saat dia melewatiku,sesuatu mengganggu pikiranku. tangan kiriku memegang perut tepat di bagian uterusku berada.
aku menggigit bibirku,'haruskah ini kukatakan padanya?
aku menatap ruki yang sedang bercengkerama dengan aoi,air mataku mengalir,
'tapi,bagaimana jika dia meninggalkanku jika dia sudah tahu? apa yang akan terjadi dengan janin di rahimku ini?'
 **********
setelah kupikirkan masak2,akhirnya aku memutuskan untuk pergi,malam itu aku sudah mengemas barang-barang yang akan ku bawa.
aku tahu,ruki masih belum siap untuk menjadi seorang ayah,mengingat kepopularan yang baru saja ia raih. air mataku mengalir saat menulis pesan singkat untuk semua orang, aku akan pergi ke amerika. aku sudah menghubungi temanku disana,emily. ia sudah berjanji akan membantuku.
aku memegang perutku yang kini sedang mengandung janin berumur satu bulan,delapan bulan tersisa sebelum ia lahir.
aku menghapus air mataku saat memasuki kamar aoi,ia sudah tertidur pulas,aku menghampirinya pelan-pelan, ku cium keningnya,
"good bye,aoi-kun!" bisikku.
ku tutup pintu perlahan,segera kukenakan jaket musim dinginku.
di luar salju bertebaran di mana-mana,menutupi jalan,pohon,mobil-mobil yang terparkir di luar. mengubah tokyo menjadi kota yang nampak misterius namun indah.
aku menyetop taksi,dan bersamanya melesat menuju bandara. saat orang-orang membaca suratku,mungkin aku sudah berada di dalam pesawat..
begitu sampai di bandara,aku merasa dadaku sesak, aku meninggalkan orang yang sangat kucintai,meninggalkan keluargaku di jepang untuk alasan yang egois.. aku tahu.aku akan sangat membenci diriku sendiri jika aku pergi,tapi ini jalan terbaik. aku pikir seorang 'rockstar' seperti ruki belum siap untuk seorang anak.......
"I Love you,Ruki!".....
                                                                                       










 to be continued.... :p

Comments

Popular posts from this blog

ALESANA

OF MICE & MEN

the gazette personil's facts